“Pokoknya saya tidak mau dengar lagi kalian mabuk-mabuk sampe buat onar. Ini tidak boleh. Gereja yang ada ini juga harus kalian rawat dan kalau sudah ada gereja yang megah begini harus rajin masuk gereja”
TIMIKA,TimeX
Mgr John Philip Saklil Pr Uskup Keuskupan Timika lewat perayaan ekaristi kudus memberkati gedung Gereja Santo Blasius Miyoko di wilayah Distrik Mimika Tengah pada Kamis (28/3).

JEMPUT – Warga Miyoko bersama Nurman S Karupukaro menjemput Mgr Jhon Philip Saklil Pr menuju gereja baru, Kamis (28/3).
Prosesi peresmian sebagaimana biasanya dalam liturgi gereja Katolik Roma pemberkatan ini ditandai dengan Uskup mereciki air berkat di seluruh bangunan gereja berkonstruksi kayu itu.
Dengan diresmikan gereja ini umat Katolik Miyoko boleh merasa gembira setelah sekian lama menunggu akan sebuah gedung gereja baru yang layak pada akhirnya terwujud.
Sebelum diberkati oleh yang Mulia Uskup John diawali acara seremonial peresmian pengguntingan pita oleh Marthen Sawi Kepala Bagian Kesra Setda Mimika mewakili bupati dan Robert Waropea dari LPMAK. Menyusul membuka pintu perdana oleh perwakilan umat. Suasana haru campur gembira ditunjukan oleh umat Miyoko. Begitu harunya seluruh umat meneteskan air mata.
Pejabat di lingkup Pemkab Mimika yang berkenan hadir pada momen syukuran ini Yohana Paliling Kepala Dinas Pertanian, Sherly Lumenta Staf Ahli Bupati mewakili Pemerintah Kabupaten Mimika. Nurman Sugiarto Karupukaro selaku ketua panitia pembangunan Gereja St Blasius Miyoko, Emanuel Kemong penasehat LPMAK dan seluruh staf LPMAK.
Menariknya, sebelum upacara peresmian dimulai umat dengan gembira menjalankan tradisi arak-arakan serta tari-tarian sambil membunyikan tifa menyambut kedatangan Uskup Jhon. Sesekali mereka menaburkan tepung sagu ke arah Uskup.
Tarian penjemputan dimulai dari bibir sungai hingga ke gereja. Sepanjang jalan Uskup didampingi Nurman S Karupukaro melintasi di atas tikar yang dibentang.
Meski cuaca saat itu sedikit gerimis namum tidak mengurangi rasa gembira warga Miyoko yang dari pagi menunggu kedatangan Uskup.
Gereja ini konstruksi seluruhnya dari kayu besi. Dilengkapi ukiran-ukiran menarik dengan motif sesuai karakteristik masyarakat Miyoko. Gereja Miyoko dibangun melalui dana sharing antara Pemkab Mimika dan LPMAK.
Uskup Jhon dalam homilinya menekankan agar warga Miyoko rajin ke gereja setiap hari minggu maupun pada hari raya. Juga berpesan jangan lagi ada warga Miyoko mengkonsumsi miras.
“Pokoknya saya tidak mau dengar lagi kalian mabuk-mabuk sampe buat onar. Ini tidak boleh. Gereja yang ada ini juga harus kalian rawat dan kalau sudah ada gereja yang megah begini harus rajin masuk gereja,” pesannya.
Sementara Marthen Sawi Kepala Bagian Kesra Pemkab Mimika dalam sambutan mengatakan pembangunan gereja ini telah melalui suatu proses panjang dari seluruh warga Miyoko.
Ia berharap melalui peristiwa ini menjadi momentum yang tepat untuk memperkokoh iman dan semangat kebersamaan serta memberikan nuansa baru dalam menumbuhkan tekat dan motivasi bagi segenap warga jemaat dalam memanfaatkan gedung gereja secara optimal.
Pembangunan gereja ini ujarnya melalui dana sharing antara LPMAK dan Pemkab. Pemkab menggelontorkan angaran melalui APBD Rp880 juta ditamabah dana sharing LPMAK Rp1 miliar.
“Saya menghimbau agar merawat dan memelihara bangunan gereja ini dengan sebaik-baiknya,” pesannya.
Nurman S Karupukaro ketua panitia pembangunan dalam laporan menyampaikan hadirnya Gereja St Blasius ini sekiranya dapat merubah sikap warga, terutama bagi yang suka mengkonsumsi minuman keras (miras).
Politisi Gerindra ini juga kagum dengan niat dan tekat warga Miyoko yang terus berusaha tanpa kenal lelah mengumpulkan dana secara swadaya mendukung pembangunan Gereja St Blasius senilai Rp180 juta.
“Ini sangat luar biasa karena keinginan mereka untuk memiliki gereja yang besar, nyaman untuk digunakan saat ibadah mereka dengan semangat. Ini suatu yang harus kita apresiasi,” kata Norman. (a30)