
Refleksikan 2016 Untuk Tahun Baru 2017 Lebih Baik
TIMIKA,TimeX
Mengawali tahun 2017 sebagai sebuah kebangkitan, Uskup keuskupan Timika, Mgr. John Philip Saklil, Pr menyerukan sekaligus mengingatkan seluruh umat kristiani, khususnya umat Katolik di Mimika untuk berperang melawan korupsi dan Narkoba.
Dua permasalahan yang sudah jadi kebiasaan bahkan membudaya itu harus disikapi secara kritis dan obyektif,” tegas Uskup Saklil dalam homili (khotbah) pada misa akhir tahun 2016,
Sabtu (31/12) di Gereja Katedral Tiga Raja yang diikuti ribuan umat.
Yang membuat miris Uskup Saklil selaku pimpinan Gereja Katolik di Timika adalah kasus korupsi di tanah Papua memang hancur, sebab pejabat negara, pengusaha tidak hanya korupsi uang, tetapi juga hak masyarakat banyak.
“Korupsi sudah jadi kebiasaan, sampai korupsi sudah jadi budaya, yang terjadi mulai dari Jakarta sampai ke RT bahkan keluarga. Karena berfoya-foya diatas penderitaan orang lain, akhirnya rakyat miskin. Makanya orang miskin pun ikutan korupsi karena untuk hidup.
Orang miskin korupsi karena kebutuhan, sementara pejabat negara maupun pengusaha korupsi karena rakus,” tegasnya.
Karena itu, korupsi harus ditentang mulai dari hidup iman kita.
Dan, umat kristiani, terlebih umat katolik, mulai dari keluarga, jangan anda ambil dari bagian masyarakat kecil. Sukacita itu harus dibagikan kepada semua orang. Cukup ambil yang menjadi hakmu.
“Saya ingatkan pejabat negara, pengusaha besar, tokoh-tokoh masyarakat yang suka bermanipulasi atas hak masyarakat, jangan hancurkan masyarakat kebanyakan atas ulahmu.
2017 ini bagaiamana kita lindungi masyarakat, karena Timika ini tempat berkat bagi kita semua. Jadikan hidup penuh berkat, bukan rampas, curi hak orang lain, kerja keras dan makan dari hasil keringat sendiri,” pesannya.
Sementara itu, masalah Narkoba dan miras, juga sebutnya telah menguasai masyarakat.
“Saya ibaratkan Miras itu dia punya orang tua, Narkoba itu dia pu cucu,” ungkapnya.
Maraknya peredaran Narkoba, maka peasannya kepada orang tua untuk menjaga anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dengan baik.
“Jangan sampai miras dan narkoba hancurkan masa depan anak-anak. Sebab survey membuktikan bahwa bandar-bandar besar barang haram adalah kelompok minoritas. Ingat, jika engkau tanam kebaikan kepada anak-anakmu, maka akan menuai hal yang baik dari anakmu.
Namun jika kau tanam hal buruk pada anakmu, maka hal buruk yang dituai,” ujarnya.
Lebih lanjut kata Uskup Saklil, dengan situasi nasional dimana perbedaan paham dan keyakinan, ini menunjukan kita tidak menghormati Tuhan.
Benar, bahwa Tuhan menciptakan kita beragam, berbeda-beda karakter dengan harapan kita saling melengkapi dan menjadi saudara satu sama lain.
Memasuki tahun 2016, patutnya kita bersyukur atas semua peristiwa yang terjadi di 2016, bahwa hidup yang masih kita jalani ini karena Tuhan masih mengukir hidup kita.
Tentunya, kesempatan ini tidak hanya disyukuri, tetapi memasuki 2017, kita juga harus berjanji dan punya niat, apa yang kita mau buat.
“Jadikan Tahun 2017 penuh berkat. Orang Katolik harus buat sesuatu. Apalagi Papua pada Pebruari nanti ramai dengan Pilkada. Jangan sampai ada perang-perangan, maka itu harus siap dan buat hidup lebih indah di 2017,” pesannya lagi.
Refleksikan 2016 Untuk Tahun Baru 2017 Lebih Baik
Sementara itu, ibadah tutup tahun di GKI Ebenhaezer yang dipimpin Pdt. John Nanlohy, Sabtu (31/12) berlangsung khidmat dan penuh suka cita.
Dengan berbagai lagu pujian dari sejumlah vocal grup maupun solois, memberi nuansa baru memasuki tahun 2017.
Pdt. John Nanlohy dalam khotbahnya juga menyerukan kepada jemaaatnya untuk merefleksikan hidup di tahun 2016 agar lebih baik di tahun 2017.
“Mari kita sambut tahun baru penuh suka cita dan menyerahkan hidup kita seutuhnya kepada-Nya. Kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan selalu menyertai kita, sebagaimana umat Israel pilihanNya (Keluaran 13:17-22),” terangnya.
Sebagai gereja masa kini dengan berbagai pergumulanan hidup, janganlah mengeluh.
Kita harus mensyukurinya, bahwa pergumulan pribadi maupun keluarga dalam suka dan duka, untung atau malang, semuanya kita serahkan kepada Tuhan.
“2017 adalah tahun berkat, jadi marilah kita bangkit bersama dan meneladani Tuhan,” tukasnya. (igs/san/aro)