
TIMIKA,TimeX
Kerukunan dan keragaman suku, budaya dan agama yang ada di Kabupaten Mimika menjadikan Timika sebagai kota yang terkenal dengan toleransinya. Kondisi ini yang dilihat dan dirasakan langsung oleh salah satu ustad kondang tanah air Ustad Maulana ketika menginjakkan kaki pertama kali di Bumi Amungsa Tanah Kamoro, Sabtu (8/4) lalu.
Saat ditemui Timika eXpress di Hotel Serayu usai menggelar Tausyah dalam penggalangan dana pembangunan Masjid Baiturahman SP2, Minggu (9/4), Maulana menuturkan bahwa dirinya begitu terharu dan kagum melihat toleransi antar umat beragama yang begitu kuat dan kental di Kota Timika.
“Saya kagum dengan toleransi di sini. Contohnya tadi yang hadir dalam masjid ketika saya Tausyah, ada Ketua DPRD Mimika, Pak Sekda You, serta Kapolres Mimika yang notabene adalah non Muslim, tapi kenapa mereka ada, karena itu adalah bentuk toleransi,” ujarnya.
Baginya, pengalaman di Timika tidak akan pernah dilupakan seumur hidupnya, karena begitu banyak hal-hal yang ia temui dan rasakan yang tidak ia dapatkan ketika berdakwah di tempat lain di Indonesia.
“Saya ini sudah sering keliling Indonesia, tapi pengalaman ini baru pertama kali saya alami dan rasakan. Ketika saya dijemput dan disambut dengan tari-tarian adat yang begitu luar biasa, sehingga penyambutannya sudah seperti seorang pejabat Negara,” tuturnya.
Ia berharap, agar toleransi antar umat beragama di Timika tetap terjaga, sehingga antar umat beragama terjalin persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI. Baginya, toleransi di Timika harusnya bisa menjadi contoh dan teladan bagi daerah lain yang sedang berperang urat syaraf dalam membenarkan ajaran masing-masing.
“Harusnya ini bisa jadi contoh untuk daerah lain. Karena hidup dalam kerukunan itu sangat indah. Kita tidak akan pernah melihat keindahan kalau kita tidak pernah bersatu,” paparnya.
Ungkapan yang sama juga datang dari host program Islam itu Indah Fadli Akhmad. Kepada Timika eXpress ia mengungkapkan rasa kagumnya yang tak bisa ia bayangkan sebelumnya. Baginya, sebelum berangkat dari Jakarta, dalam pikirannya, Papua adalah tempat yang sangat terpencil dan jauh dari kata keramaian.
“Saat saya tiba di bandara kemudian dibawa keliling Timika, hingga hadir dalam acara Tabliq Akbar Islam itu Indah, saya sangat kagum melihat keragaman budaya, suku maupun agama yang terpelihara dengan apik. Saya betul-betul gak nyangka kalau kenyataan di lapangan seperti ini. Terima kasih Timika sudah terima kami,” imbuhnya.(zuk)