
TIMIKA, TimeX
Masyarakat Distrik Kwamki Narama meminta kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkba) Mimika agar memprioritaskan pembangunan di distrik tersebut. Pasalnya wilayah tersebut lebih dulu dibuka sebelum wilayah lain di daerah ini namun belum ada sentuhan pembangunan.
“Kwamki Lama ini lebih dulu ada, namun dari dulu sampai sekarang seperti ini terus kami tidak rasakan pembangunan,” ungkap Tokoh Masyarakat Kelompok Tengah Kwamki Narama Krinus Kiliatme dihadapan Staf Khusus Presiden RI Lenis Kogoya yang didampingi Asisten 1 Setda Mimika Kristian Karubaba, Ketu DPRD Mimika Elminus Balinol Mom, Anggota Komisi C DPRD Mimika Atimus Komagal, dan perwakilan manajeman PT Freeport Indonesia Silas Natkime di Kwamki Narama, Jumat (26/8).
Menurutnya, salah satu penyebab sering terjadi konflik sosial di Distrik itu karena masyarakat merasa tidak mendapat perhatian pemerintah. “Kami jarang diprioritaskan seperti distrik yang lain, makanya disini konflik jalan terus,” ujarnya.
Krinus mengatakan, warga sebenarnya sudah bosan dengan konflik sosial yang terjadi. Mereka ingin berkembang, dan pemerintah perlu mendukung dalam pembangunan yang nyata.
“Kalau pemerintah daerah tidak lakukan pembangunan di sini, kami minta bantuan langsung kepada pusat,” kata dia.
Ia pun menyampaikan terimakasih kepada Perwakilan Pemerintah Pusat Lenis Kogoya yang telah bersedia mengunjungi masyarakat Kwamki Narama.
“Terimakasih karena sudah mau datang lihat kami orang kecil di sini,” ucapnya.
Sebelumnya Bupati Mimika Eltinus Omaleng mengatakan tahun ini melalui Dinas Pekerjaan Umum telah dianggarkan pengaspalan jalan di Kwamki Narama. Namun hingga saat ini pekerjaan tersebut belum dilakukan karena konflik sosial yang terjadi.
“Kita mau bangun Kwamki menjadi lebih baik. Tapi kalau kondisinya terus seperti itu berarti masyarakat disana tidak ingin pembangunan masuk” kata Omaleng. (a14)