Sampaikan Aspirasi, Warga Minta Bupati Tinjau Arwanop

ASPIRASI – Demianus Katiop Asisten Bidang Pemerintahan saat menerima aspirasi dari masyarakat Waa Banti, Kamis (8/11).
TIMIKA,TimeX
Masyarakat Waa Banti menemui Pemerintah Kabupaten Mimika meminta Pemkab segera membangun permukiman dan fasilitas umum lainnya yang telah dibakar pasca penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tahun lalu.
Permintaani ni terungkap dalam pertemuan berlangsung di lantai tiga gedung A Kantor Pusat Pemerintahan, Kamis (8/11). Aspirasi warga ini diterima oleh Demianus Katiob Asisiten Bidang Pemerintahan Setda Mimika. Di dalam pertemuan tersebut hadir pula para pemimpin Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Kepala Distrik Tembagapura Marthinus Nuboba.
Beberapa peryataan sikap dari masyarakat kepada Pemkab Mimika, yaitu,Wa Banti 1, Banti 2 dan Opitawak agar dilakukan pemetaan terhadap seluruh perumahan masyrakat yang rusak.
Menindaklanjuti itu, tim pemetaan yang dibentuk distrik melakukan pemetaan selama seminggu yaitu terhitung sejak tanggal 3 sampai 10 September 2018 ke seluruh perumahan masyarakat yang rusak juga terbakar, akibat dari adanya kontak senjata antara TNI Polri dengan KKB.
Sehingga saat ini masyarakat Wa Banti sangat mengaharapkan sentuhan pelayanan dari pemerintah
dalam hal fasilitas tempat tinggal dan faslitas umum yaitu, rumah sakit dan sekolah.
Selain itu juga masyarakat Waa Banti minta agar Bupati Mimika harus meninjau langsung Banti Arwanop sebelum Desember ini.
Adapun data yang dilaporkan masyarakat Waa Banti kepada Pemkab Mimika terkait hasil rekapitulasi pendataan rumah penduduk di tiga kampung tersebut yang harus dibangun oleh pemrintah di Kampung Opitawak, yaitu, 75 rumah, 1 rumah swadaya, 1 gedung pustu, 1 gedung gereja,1 gedung kantor desa.
Sedangkan di Kampung Banti satu terdapat 99 rumah/honai, 1 gedung gereja, 1 gedung TK Paud, 1 Kantor Balai Desa dan 1 kantor koperasi.
Banti dua terdapat 31 rumah pertanian, Takabera 48 rumah, 34 rumah , 1 gereja, 7 rumah guru, 1 perpustakaan.
Menanggapi hal tersebut, Demianus Katio mengatakan bahwa pasca pembakaran di tiga kampung tersebut, bupati dan wakil bupati telah mengambil satu kebijakan pada September kemarin, yaitu dorongan dari bupati dan wakil untuk segera membangun kembali rumah dan fasilitas umum yang sudah terbakar.
Bahkan Wakil Bupati sudah perintah tegas agar semua OPD yang mengalihkan kegiatannya ke Waa Banti. Dan merencanakan pembangunan di Waa Banti pada APBD Perubahan.
Namun berhubung tahun ini tidak ada perubahan, maka diharapkan tahun anggaran 2019 baru dapat diakomodir.
“Kami sudah terima semua data perumahan dan fasilitas umum yang rusak dan nantinya akan kita dorong ke tahun anggaran berikutnya, tentunya lewat kebijakan bupati.
Selain itu, koordinasi Pemkab dan PTFI untuk bersama-sama ikut dalam membangun Waa Banti.
Dari Govrel dan juga CLO katakan siap membantu, nantinya kita akan bersama-sama menjalankan misi ini,” pungkasnya. (a30)