KEAKWA,TimeX

FOTO BERSAMA – Maximus Tipagau dan pengurus Yayasan Somatoa foto bersama anak-anak Kampung Keakwa usai kegiatan belajar baru-baru ini.
Suasana sunyi dan tenteram serta hembusan angin sepoi-sepoi menyertai puluhan anak usia Sekolah Dasar (SD) di Kampung Keakwa, Distrik Mimika Tengah yang tengah asyik belajar bersama para pendidik dari Yayasan Somatoa.
Kehadiran para pendidik yang juga pengurus Yayasan Somatoa di kampung sejarah tersebut mendapat respon positif warga setempat.
Di tengah pandemi Covid-19, dimana seluruh aktivitas belajar mengajar dihentikan, namun kehadiran Ruth Fangidae, Yuliana Agaki, Monika Sompotan dan Ulfa Faisal dari Yayasan Somatoa, rupanya kembali menggairahkan semangat belajar anak-anak Kampung Keakwa yang lebih tiga bulan tidak tersentuh pendidikan.
Sejak Jumat (26/6) hingga Minggu (28/6), anak-anak Kampung Keakwa begitu terhibur dengan pembelajaran yang diselingi ceritera dongeng maupun
aneka permainan dan lomba.
Terlebih keceriaan dari pandangan mata anak-anak ketika menerima pembagian alat tulis-menulis dari para pendidik Yayasan Somatoa yang didirikan Maximus Tipagau-Waukateyau, sang gladiator Papua.
Tak kala menarik, dari pantauan langsung Timika eXpress, disela-sela anak-anak mengikuti serangkaian kegiatan belajar dan mengajar, suara senda gurau mereka sesekali terdengar bersamaan hilir mudik perahu nelayan yang melintas di Kali Keakwa.
Tidak hanya memanfaatkan bangunan kayu yang lokasinya tidak jauh dari muara Kali Keakwa, tapi anak-anak juga diajak bermain, belajar hingga lomba lari kelereng.
Tidak hanya itu, anak-anak juga diajak bermain di pantai Keakwa, tepatnya di lokasi dimana terdapat meriam bekas peninggalan Perang Dunia II.
Dari semua rangkaian kegiatan yang dilaksanakan, anak-anak Kampung Keakwa benar-benar merasakan manfaat pendidikan dengan kehadiran Ruth Fangidae, Yuliana Agaki, Monika Sompotan dan Ulfa Faisal.
Ruth Fangidae selaku koordinator kepada Timika eXpress mengatakan, antusias belajar anak-anak Kampung Keakwa, baik di kampung lama maupun kampung baru begitu tinggi.
“Anak-anak Keakwa cerdas dan sangat aktif menjawab ketika ditanya.
Mungkin karena banyak konsumsi makanan laut yang segar-segar,” terang Ruth singkat.
Sementara itu, Maximus Tipagau-Waukateyau dalam kesempatan yang sama kepada Timika eXpress, memastikan mendukung gerakan literasi di Kampung Keakwa yang digawangi Yayasan Somatoa.
“Setelah Yayasan Somatoa mengabdi di pengunungan, kini kita turun pantai atau pesisir untuk membantu meningkatkan minat baca anak-anak, terutama mengisi waktu senggang usai jam sekolah. Kami memfasilitasi anak-anak agar memanfaatkan waktu bermainnya untuk belajar, sehingga waktu mereka tidak terbuang sia-sia,” tambah Maximus.
Tak hanya membaca, menulis dan menghitung, dalam pengembangan pariwisata wilayah pesisir, Yayasan Somatoa juga siap membekali anak-anak dengan pembelajaran maupun pembentukan karakter iman.
“Saya juga akan kerjasama dengan aparatur kampung supaya para orangtua juga diedukasi agar sepenuhnya mendukung pendidikan anak demi masa depan mereka.
Jangan ada lagi orangtua yang mau melaut ajak anak-anak. Anak-anak itu harus sekolah dan dibimibing orangtua saat di rumah,” pesan Maximus.
Ia pun berharap, melalui serangkaian kegiatan awal dari Yayasan Somatoa, minat baca anak-anak terus meningkat sehingga terbangun budaya literasi sejak dini bagi anak-anak pesisir.
Penulis : Maurits