“Sosialisasi seperti seharusnya dihadiri pengusaha terutama distributor. Kita mau sosialisasi apa kalau pelaku usaha tidak ada. Materi yang disampaikan jadi tidak tepat sasaran. Masa hanya ASN saja yang hadir”

FOTO BERSAMA – Ausilius You, Sekda Mimika foto bersama sejumlah pimpinan OPD usai acara pembukaan Sosialisasi Undang-undanng Inflasi Daerah pada Rabu (14/11).
TIMIKA,TimeX
Ausilius You, Sekretaris Daerah (Sekda) Mimika menyesalkan ketidakhadiran pelaku usaha dalam kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Inflasi Daerah, yang digelar Bagian Administarsi Perekonomian dan Pembangunan Setda Mimika di Aula Bobaigo Keuskupan, Jalan Cenderawasih SP 2 pada Rabu (14/11).
“Sosialisasi seperti seharusnya dihadiri pengusaha terutama distributor. Kita mau sosialisasi apa kalau pelaku usaha tidak ada. Materi yang disampaikan jadi tidak tepat sasaran. Masa hanya ASN saja yang hadir,” kata Ausilius dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut.
Ausilius bahkan memerintahkan pihak penyelenggara untuk menghubungi sejumlah pengusaha distributor mulai dari Pomako hingga Tembagapura.
Ia mengatakan inflasi yang dibicarakan tidak hanya untuk kepentingan hari ini saja tetapi untuk jangka panjang, karena dengan perkembangnya zaman akan mendorong banyak perubahan cara pandang dan paradigma manusia sehubungan dengan pembangunan.
“Peran daerah sangat penting dalam menjaga stabilitas harga. Mengingat karakteristik daerah Mimika masih dipengaruhi oleh gejolak faktor-faktor inflasi rendah dan stabil tentu akan mendukung upaya pencapaian inflasi nasional,” kata Ausilius.
Menurutnya dengan terciptanya inflasi yang rendah dan stabil, maka akan meningkatkan daya saing dan keseimbangan pertumbuhan ekonomi di daerah ini.
Selain itu ia menyadari inflasi merupakan persyaratan bagi pertumbuhan ekonomi berkesinambungan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebab inflasi yang rendah dan stabil serta kondusif ikut berdampak positif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat, dengan demikian daya beli pasti terjaga. “Ini juga berdampak pada pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan dalam kegiatan ekonomi.
Jadi saya harap dalam upaya pengendalian inflasi perlu ada kerjasama dan koordinasi antara instansi teknis dan Bank Indonesia (BI) maupun pemerintah,” harapnya..
Ia juga berharap tim pengendali inflasi dapat menyelaraskan pengendalian stabilitas inflasi di pusat dan daerah, serta mempertegas komitmen dalam menjaga stabilitas harga untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.
“Tim pengendali inflasi juga perlu mengawasi ketersediaan sembako dan kelancaran distribusi, agar kondisi harga barang di pasar pada perayaan Natal dan tahun baru tidak naik akibat kelangkaan,” pesannya. (a30)